Indonesia: Pergerakan Nasional
Hai! Yuk, kembali menyapu bersih sarang kecoa dan semut di
Blog ini. Karena kali ini, Aku ingin membagi informasi tentang
Pergerakan Nasional Indonesia. :)
Pergerakan berasal dari kata “gerak”. Dalam bahasa Inggris,
diketahui sebagai movement. Istilah pergerakan ini digunakan oleh
sejarah perjuangan bangsa menjadi “Pergerakan Nasional” yang identic dengan
kebangkitan nasional.
Pergerakan nasional adalah suatu bentuk perlawanan terhadap
penjajah yang dilaksanakan tidak dengan menggunakan kekuatan bersenjata,
melainkan menggunakan organisasi yang bergerak di bidang social, budaya,
ekonomi, dan politik. Pun begitu adanya di Indonesia.
Pendirian organisasi-organisasi sebagai pergerakan nasional
Indonesia ini sebagai wujud perlawanan―mungkin, secara implisit―terhadap
kolonialisme dan imperialisme dari bangsa asing.
Latar Belakang Munculnya Pergerakan Nasional Indonesia
Terdapat dua faktor yang menjadi latar belakang munculnya
pergerakan nasional Indonesia, yaitu faktor dalam negeri dan faktor luar
negeri.
1). Faktor dalam negeri
a. Penderitaan akibat penjajahan
b. Kesatuan Indonesia dibawah Pax
Netherlandica
c. Perkembangan komunikasi
d. Penggunaan bahasa Melayu
e. Ditetapkannya undang-undang
desentralisasi
f. Reaksi terhadap perlawanan yang
bersifat kedaerahan
g. Inspirasi kejayaan masa lalu
h. Terbatasnya kesempatan bagi
bangsa Indonesia di bidang pendidikan
2). Faktor luar negeri
a. Dampak pendidikan luar negeri
b. Kemenangan Jepang atas Rusia
c. Masuknya paham-paham baru: liberalisme,
sosialisme, pan-islamisme, demokrasi, nasionalisme
Perkembangan Pergerakan Nasional
Indonesia
Budi Utomo
BU didirikan pada tanggal 20 Mei
1908 oleh Dr.Sutomo, Suradji, dan Gunawan Mangunkusumo, yang pada saat itu
menjadi salah satu mahasiswa di STOVIA (kedokteran Jawa). Sedangkan perintisnya
adalah Dr. Wahidin Sudirohusodo. Ia mendirikan Studie Fonds (dana
pelajar) guna membiayai pelajar yang tidak mampu. Ada pun bidang gerak BU
adalah social, ekonomi, dan kebudayaan. Tujuan BU adalah kemajuan bagi Hindia
atau kemajuan yang harmonis bagi nusa bangsa.
Sarekat Islam
Pada tahun 1911 di Laweyan, Solo,
berdiri Sarekat Dagang Islam (SDI) dengan ketua Haji Samanhudi. Tujuan SDI
adalah memajukan perdagangan untuk menyaingi pedagang-pedagang Cina. SDI juga
ingin memajukan agama Islam. Atas anjuran H.O.S Cokroaminoto, SDI diubah
menjadi SI (Sarekat Islam) pada tahun 1912. SI mempunyai tujuan, yaitu mengembangkan
jiwa dagang, membantu para anggota yang mengalami kesulitan dalam usaha
meningkatkan derajat, memperbaiki pendapat yang keliru mengenai agama Islam,
hidup menurut perintah agama.
Indische Partij
IP didirikan pada tanggal 25
Desember 1912 di Bandung oleh tiga serangkai, yaitu Douwes Dekker, Tjipto
Mangunkusumo, Ki Hadjar Dewantara. Tujuan didirikannya IP ini adalah
mempersatukan Hindia Belanda sebagai persiapan Hindia merdeka. Tujuan ini
disebarluaskan melalui surat kabar De Express. Program kerja IP adalah
membangun patriotism IP terhadap tanah air, bekerja sama atas dasar kesamaan
ketatanegaraan demi memajukan tanah air, dan mempersiapkan kehidupan rakyat.
Muhammadiyah
Didirikan pada tanggal 18 November
1912 di Yogyakarta oleh KH. Ahmad Dahlan. Tujuannya ialah memajukan pengajaran
Islam, mengembangkan pengetahuan Islam dan cara hidup menurut peraturan Islam,
membantu dan meningkatkan kehidupan social masyarakat Islam.
Partai Komunis Indonesia
Belanda mendirikan ISDV pada tanggal
4 Mei 1914. Tujuannya ialah menyebarluaskan paham social demokratis dengan
membangun perasaan revolutioner bagi bangsa Indonesia. Akhirnya, tanggal 23 Mei
1920, namanya diubah menjadi PKI.
Partai Nasional Indonesia
PNI berdiri tanggal 4 Juli 1927 di
Bandung oleh Ir. Soekarnno, dr. Tjipto Mangunkusumo, Ir. Anwari, Mr. Sartono,
Mr. Sunaryo, Mr. Budhiarto, dn Dr. Sanusi. Tujuannya ialah Indonesia merdeka
dengan asas percaya pada diri sendiri. Pergerakan PNI didasarkan pada semboyan
Marhaenisme, yang berarti memperjuangkan rakyat miskin.
Gerakan wanita
Pelopor gerakan wanita adalah RA
Kartini, yang lahir pada tanggal 21 April 1879. Cita-cita beliau adalah
memperbaiki derajat kaum wanita melalui pendidikan dan pengajaran. Untuk
merealisasikan tujuannya itu, Kartini mengadakan kontak lewat surat dengan
wanita barat dan juga Nusantara. Surat-surat Kartini inilah oleh Mr. Abendanon
dijadikan buku berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang.
Dari Jawa Barat juga muncul tokoh
wanita, yaitu Dewi Sartika yang berusaha melepaskan tradisi dan adat pingitan
bagi wanita seperti kawin paksa dan poligami. Perjuangan Kartini dan Dewi Sartika
kemudian mengilhami gerakan-gerakan wanita.
a.
Putri Mardiko (1912) di
Jakarta
b.
Kartini Fonds (dana
Kartini) yang didirikan Ny. T. Ch. Van Deventer (1912)
c.
Kautamaan Istri (1913) di
Tasikmalaya
Perhimpunan Indonesia
PI merupakan perkumpulan pelajar
Indonesia di negeri Belanda yang berjuang untuk memerdekakan Indonesia. PI
berdiri pada tahun 1908 dengan nama Indische Vereniging dan tokohnya adalah
Sosrokartono, Husein Jayadiningrat, Notosuroto, dan Sumitro Kolopaking. Setelah
kedatangan Soewardi Soerjaningrat ke negeri Belanda (1913), PI bergerak dalam
bidang politik. Pada tahun 1922, Indische Vereniging berubah nama menjadi
Perhimpunan Indonesia.
Partai Indonesia Raya
Parindra merupakan gabungan dari BU
dan PBI yang dibentuk dalam kongres tanggal 24-26 Desember 1935, di Solo,
dengan ketua Dr. Sutomo. Tujuannya adalah Indonesia raya. Parindra menganut
asas perjuangan kooperasi, tetapi terkadang juga non-kooperasi.
Gabungan Politik Kebangsaan
Indonesia
GAPI dibentuk atas prakarsa Parindra
tahun 1939 dan yang menjadi anggota adalah Parindra, Pasundan, Persatuan
Minahasa, PSJI, Gerindo, dan PNI. Pengurus hariannya adalah Abikoesno
Tjokrosoejoso, Amir Sjarifuddin, dan Husni Thamrin. Tuntutan GAPI adalah
Indonesia berparlemen.
**
Sekian dari Aku. Semoga Blog
ini dapat terus memberikan manfaat dan berperan baik sebagai pusaran untuk
menyimpan memori Aku, juga readers. Thank you xoxo.
Komentar
Posting Komentar