Differences
Borobudur, 28 Februari 2015 |
Aku pun
tidak ingin berhenti begitu saja. Menulis akan diusahakan untuk
selalu diteruskan oleh Aku.
Tetapi, karena Aku
belum bisa menelurkan tulisan hasil murni mahakarya tangannya yang
serasa pantas untuk di-post,
alhasil Aku hanya bisa
mengandalkan tugas Sejarah untuk mengisi Blog-nya.
Kali
ini, Aku ingin
berbicara tentang perbedaan. Semisal anak kembar sekalipun, pasti
mereka memiliki perbedaan. Begitu pula dengan candi-candi yang ada di
Indonesia. Candi Hindu dengan Candi Buddha memiliki perbedaan, yaitu:
Candi Hindu:
-fungsi candi
sebagai tempat memakamkan abu jenazah raja
-Bangunan terdiri
atas tiga bagian, yaitu: Bhurloka melambangkan dunia fana, Bhurvaloka
melambangkan dunia pembersih atau pemurnian, Svarloka melambangkan
dunia para dewa
-Pada puncaknya
terdapat bentuk ratna
-terdapat arca dewa
trimurti
Candi Buddha:
-fungsi candi
umumnya sebagai tempat pemujaan dewa
-bangunan umumnya
terdiri atas tiga tingkatan, yaitu: Kamadhatu melambangkan kehidupan
manusia yang penuh dosa, Rupadhatu melambangkan kehidupan manusia di
dunia yang hanya mementingkan nafsu, Arupadhantu melambangkan manusia
sudah mencapai nirwana
-pada puncak candi
terdapat bentuk stupa
-terdapat arca
buddha baik dalam kelompok dyani buddha maupun dyani bodhisatwa
Selain itu, terpat
pula perbedaan dari candi yang berada di Jawa Timur dengan candi yang
berada di Jawa Tengah. Perbedaannya, yaitu:
Candi Jawa Timur:
-bentuk bangunannya
ramping
-atapnya perpaduan
tingkatan
-puncaknya
berbentuk kubus
-gawang pintu
diberi kepala kala
-umur candi lebih
muda
-berfungsi sebagai
kuburan raja-raja
menggambarkan
susunan masyarakat yang federal
-reliefnya timbul
hanya sedikit dan lukisannya menyerupai wayang kulit
-letak candi di
bagian belakang halaman
-kebanyakan
menghadap barat
-kebanyakan terbuat
dari batu bata
-lama pembangunan
lebih panjang
Candi Jawa Tengah:
-bentuk bangunannya
tambun
-atapnya
berundak-undak
-puncaknya
berbentuk stupa atau ratna
-gawang pintu
berhiaskan kalamakara
-umur candi lebih
tua
-menggambarkan
susunan masyarakat yang feodal
-reliefnya timbul
agak menonjol dari lukisannya naturalis
-letak candi di
tengah halaman
-kebanyakan
menghadap ke timur
-kebanyakan
terdapat daari batu hitam (andesit)
-lama pembangunan
lebih pendek
Berikut
Aku sertakan juga
abu-abu siapa yang diabdikan di dalam candi:
-Hayam Wuruk dari
Kerajaan Majapahit, abunya diabdikan di Candi Ngetos
Candi Ngetos |
-Raja Anak Wungu
dari Kerajaan Bali, abunya diabdikan di Candi Gunung Kawi
![]() |
Candi Gunung Kawi |
-Raja Kertanegara
dari Kerajaan Singasari, abunya diabdikan di Candi Singasari. Namun
ada sumber yang mengatakan sebagian abunya juga diabdikan di Candi
Jawi
![]() |
Candi Singasari |
Candi Jawi |
-Raja Indra yang
merupakan ayah Raja Samaratungga dari Dinasti Syailendra, abunya
diabdikan di Candi Pawon
![]() |
Candi Pawon |
-Raja Anusapati
dari Kerajaan Singasari, abunya diabdikan di Candi Kidal
![]() |
Candi Kidal |
Maybe, just this, Readers!
May Allah bless you in every steps
that you make.
Salam bunch of
love dari Aku.
Semangat belajar,
jangan lupa, katanya.
Sources:
http://rianismyname.blogspot.com/2014/02/perbedaan-candi-hindu-dan-budha.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Ngetos
http://paduarsana.com/2012/08/19/pura-gunung-kawi-tampak-siring/
http://situskerajaansingosari.weebly.com/candi-singosari.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Jawi
http://candi.pnri.go.id/temples/deskripsi-jawa_tengah-candi_pawon
http://shantigriya.tripod.com/candi/sejarahcandi/bab-bab/sejarahcandi_07.htm
Komentar
Posting Komentar